Ketika rasa itu kian memudar..

Rasa sakit di tubuhku itu kian memudar setelah 2 hari terakhir ini menikmati rasa bubur yang hambar dan selingan bakmi alakadarnya seperti orang kelaparan di bosnia heheh...
dan kini dengan di awali hari kamis pagi menjelang siang
makin membuatku bertanya-tanya akan kehadiran rasa pedas yang barusan saja aku nikmati

Sekali lagi rasa itu kian memudar
yach... rasa akan super duper pedas yang aku gemari
oleh sebab cabe yang masih muda belia harus terkena imbas pemetikan secara paksa bak gadis 12 tahun yang harus rela di nikahi lelaki tua berjenggot bau tanah plus harga cabe yang melonjak tinggi seperti artis yang sedang naik daun

Dulu rasa pedas yang aku nikmati selalu menggoyang lidah ini bagaikan hentakan musik house dan raungan musik rock, kini hentakan dan raungan itu kian memudar, hambar dan tidak menggairahkan

Haruskah aku menanam tanaman itu di pekarangan rumah sendiri yang hanya sepetak dengan tanah merah sekiranya saja , sungguh metamorfosis rasa pedas itu telah menyimpang menghujat kantong
lantas.... bagaimana dengan para pedagang gorengan...?? kenistaan yang berlebihan sepertinya heheh...

Sepertinya orang seperti saya yang menggemari super rasa pedas harus rela menunggu harga yang melonjak kembali turun, rela menunggu kembali seperti kehilangan kekasih di pagi buta yang berharap kekasih itu kembali memeluk erat dengan hangat..

sekali lagi rasa itu kian memudar..
rasa akan rasa pedas setelah demam tinggi memudar
namun setidaknya saya tidak perlu lagi menelan bubur hambar
menelan dengan keterpaksaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biasakan untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar, anda sekolah bayar, jadi untuk apa anda sekolah jika racawan anda begitu jorok dan kasar