Harmoni harmonisasi


Sebuah harmonisasi yang berbeda kembali datang setelah sekian waktu-waktu berlalu 
saya terdiam membisu ketika kembali berhadapan dengan sebuah misteri  hidup yang membentang laksana stepa yang luas
saya hanya melihat jarum jam di tangan yang makin lama terasa melambat, 
detiknya pun mulai samar  terdengar 
sampai akhirnya ketimpangan melanda dengan dasyat

Saya kembali berjalan dalam gelap namun seberkas sinar datang di saat nafas mulai melemah mencari ruang kosong yang makin hari makin sempit oleh dusta para penggoda yang hanya bisa menggoda

Saya menundukan kepala ketika suara merdu yang dulu sering ku dengar dari bilik akhirnya memuntahkan segala permainan liciknya sehingga aku terhempas pada sebuah jalan antara pilihan yang sulit

tapi' sesorang tiba-tiba datang membelah keraguan yang nyaris terucap yang datang begitu saja.. 
yah” nyaris saja sumpah serapah itu terucap dengan lantang di bawah sumpah sang bintang yang sedang terang di atas langit


Mungkin tuhan belum berkenan atas apa yang selalu aku genggam setiap malam dengan kepalan tangan dan tetesan hujan dari balik kelopak mata yang jatuh setitik demi setitik.. 
sungguh kadang terasa berat hanya untuk sekedar melupakan apa yang pernah terjadi saat suara merdu itu masih menampakan wajah malaikatnya

Namun sekali lagi seseorang mengusap wajahku dengan tatapan mata yang tenang namun menyiratkan sesuatu yang aku tidak tahu,

Mungkin terlalu lama aku berdiri di persimpangan jalan menunggu sesuatu datang menjemputku untuk berlari kencang dalam roda dunia yang penuh hasrat, cinta begitu jauh bahkan ketika bilik yang biasa aku pakai untuk ratapan mulai padam oleh imajinasi yang terlalu jauh

Mungkin jarak terjauh bukanlah apa yang di pikiran kita namun memang tidak bisa bersama bukan tidak ingin bersama melainkan waktu yang begitu lama teramat lama bahkan tidak lebih banyak dari apa yang ada di depan mata, aku hanya manusia yang berusaha melihat masalah terlihat seperti jalan keluar meski pandangan mata kadang kabur

Kadang ketika malam datang aku hanya berharap padamu agar suatu saat nanti kebencian yang telah mengendap akhirnya benar-benar luntur oleh air pemberkatan yang sesungguhnya bukan hanya sebuah simbolis yang kaku dan tawa selamat yang menutupi pelupuk matanya dan hatinya,
sebab bukankah kita di ciptakan berpasang-pasangan , tercipta dari suku bangsa yang berbeda, dari segumpal tanah harapan maka harmonisasi seharusnya terdampar di hati yang dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biasakan untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar, anda sekolah bayar, jadi untuk apa anda sekolah jika racawan anda begitu jorok dan kasar