Diantara dua kehidupan yang selalu diperdebatkan banyak orang

Aska tidak pernah menyadari bahwa selama ini dia hidup di dalam dua dunia antara kebaikan dan keburukan, dia tidak pernah memilih dimana dia berada hanya mengikuti kata hatinya saja.


Mungkin Aska adalah tipe manusia yang dibenci Tuhan di musuhi oleh Iblis, mungkin jauh dari Surga dan Neraka dimana bumi dan langit sama-sama menolaknya.

Ketika Aska menyadari hal tersebut, dia hanya terdiam membisu seolah bibirnya terkunci rapat, dia menyaksikan dimana mereka yang baik dan buruk bertempur habis-habisan membela idiologinya masing-masing.

Ambiguitas merasuki pikirannya ketika yang baik merasa yang baik adalah buruk dan yang buruk merasakan yang buruk adalah baik.

Sekali lagi Aska hanya terdiam membisu, pikirannya makin kacau bak angin puting beliung menghancurkan segala yang dia lewati.

Aska mencoba bertanya kepada yang baik namun dinilai buruk oleh yang buruk, mengapa anda memilih jalan yang baik tapi orang-orang menilai kalian buruk?

Mereka yang Baik menjawab,
Bukankah yang baik itu tertata dengan baik namun mereka yang buruk melihat itu bukanlah tatanan yang baik!

Aska kemudian bertanya kepada yang buruk dengan pertanyaan yang sama, dan mereka yang Buruk menjawab,

Mereka yang baik sebetulnya telah tersesat namun mereka tidak mengetahuinya, mereka merasa baik karena memang harus seperti itu, jadi kami mengingatkan mereka agar menjadi baik meski mereka menilai kami buruk!

Pada akhirnya Aska berfikir bahwa baik dan buruk itu seperti kulit bawang yang sangat tipis, saking tipisnya sampai-sampai baik dan buruk tidak ada bedanya.

Kemudian Aska termenung kembali!., seketika itu seseorang bernama Sudur memberikan pilihan dan penjelasan tentang apa yang baik dan apa yang buruk

Penjelasan dari sebuah tumpukan perkamen yang dianggap suci dan sering dibaca semua orang tapi benar-benar tidak bisa dibaca tanpa kaca mata sesungguhnya.

Sudur telah memberikan penjelasan yang sangat panjang hingga bertahun-tahun, hingga sebuah pertanyaan menghampiri Aska.....

Jika kamu aharus memilih baik atas persangkaan sendiri atau memilih buruk atas persangkaan orang lain...apakah kamu tetap akan berada ditengah-tengah seperti jari tengah yang selalu panjang dan terlihat panjang.

Sebagai manusia yang berakal seharusnya Aska memilih antara dua hal tersebut, tapi sayang Aska hanya terdiam membisu.

Sekali lagi Aska hanya terdiam yang menunjukan bahwa ia nyaman berada ditengah pertempuran antara baik dan buruk, antara yang buruk dan baik karena Aska merasa baik dan buruk bukanlah hal yang harus diperdebatkan.

Karena yang baik belum tentu sempurna baik begitupun sebaliknya, tapi yang terpenting adalah ketika kamu berdiri diantara persimpangan yang curam... kamu sebaiknya mengerti akan terjadi apa besok hari atas nasib kamu?

Bahkan ketika kamu hanya terdiam membisu tidak tahu harus memilih jalan yang mana, itu juga termasuk sebuah pilihan!?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biasakan untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar, anda sekolah bayar, jadi untuk apa anda sekolah jika racawan anda begitu jorok dan kasar